Kamis, 08 Desember 2011

Jenis-jenis foto


JENIS-JENIS FOTO
 
Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto.
  1. FOTO MANUSIA
Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :
a. Portrait
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.
b. Human Interest
Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.


c. Stage Photography
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.
d. Sport
Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.
  1. FOTO NATURE
Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.
a. Foto Flora
Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.
b. Foto Fauna
Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.
c. Foto Lanskap
Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.
  1. FOTO ARSITEKTUR
Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk, warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.
  1. FOTO STILL LIFE
Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.
  1. FOTO JURNALISTIK
Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

semoga ilmu yang sederhana ini bisa mermanfaan buat semuanya yang membaca blog ini.... serta bisa lebih kreatif dan semakin berkembang dalam hobi atau yang mempunyai job fotography terima kasih ........

Kamis, 10 Maret 2011

memotret siluwet
Memotret sunset merupakan salah satu 'foto wajib' yang harus dipelajari dan dilakukan oleh anda yang sedang serius mempelajari fotografi. Jika anda sudah dapat memotret suasana sunset dengan baik setidaknya ada kepuasan tersendiri sudah dapat melampaui 'tahapan wajib' dalam pelajaran fotografi dasar.

Silahkan mencoba tips berikut ini agar hasil foto sunset anda mudah-mudahan bisa lebih baik :

1 . Observasi.
Melakukan persiapan yang matang adalah hal yang memang harus dilakukan untuk mendapatkan foto sunset yang optimal. Tentukan lokasinya, pilih dari angle atau sudut mana anda akan memotret sesuai kondisi lokasi, jam berapa sunset akan terjadi di lokasi yang anda pilih sebab beda lokasi beda pula waktu sunsetnya. Minimal anda sudah mengalami satu sore di lokasi sebelum kembali keesokan harinya untuk memotret.

2 . Gunakan fokus manual.
Biasanya saya menggunakan ruang tajam yang seluas-luasnya atau fokus pada obyek yang paling jauh dari kamera agar cakupan fokusnya menyeluruh pada satu frame foto.

3 . Mengukur cahaya.
Arahkan titik fokus kamera anda dan ukur eksposur yang tepat ke tempat di sekitar matahari dan jangan langsung di mataharinya. Kunci dieksposur tersebut, atur komposisi, lalu jepret. Kalau menurut pengalaman saya mengukur langsung di matahari, eksposurnya saya buat under 1 sampai 2 stop.

4 . Gunakan tripod.
Kita tidak ingin hasil foto yang sudah kita persiapkan dengan matang jadi buram atau kabur hasilnya hanya karena kita malas membawa membawa tripod,bukan?

5 . Membuat siluet.
Jangan hanya terpaku pada pemandangan langit sunset saja, manfaatkan elemen-elemen yang ada di sekitar lokasi untuk membuat siluet, agar foto anda dapat lebih bercerita. Ranting kering dari sebuah pohon, perahu nelayan, monumen, orang-orang yang beraktifitas dan lain-lain.

6 . Gunakan lampu kilat.
Lampu kilat ini berguna jika kita ingin menerangi obyek yang kita foto sebagai foreground yang dilatari dengan langit senja, karena jika tidak begitu obyek foto kita akan menjadi siluet.

7 . Siapkan diri anda untuk hal terburuk.
Pernah ketika saya memotret pasangan prewedding di pulau Bidadari, sunset yang kita tunggu tidak muncul karena langit berawan. Padahal foto prewed dengan latar belakang langit sunset biasanya menjadi golden momen yang kerap dinantikan. Ada rasa kecewa, tapi mau gimana lagi tentunya kita tidak bisa mengubah kehendak alam.

Teorinya sudah dikemukakan, sekarang tinggal kita praktekkan.
Selamat memotret dan salam jepret!

Kamis, 03 Februari 2011

tips memotret priweding

tips memotret priweding


Memotret sunset merupakan salah satu 'foto wajib' yang harus dipelajari dan dilakukan oleh anda yang sedang serius mempelajari fotografi. Jika anda sudah dapat memotret suasana sunset dengan baik setidaknya ada kepuasan tersendiri sudah dapat melampaui 'tahapan wajib' dalam pelajaran fotografi dasar.

Silahkan mencoba tips berikut ini agar hasil foto sunset anda mudah-mudahan bisa lebih baik :

1 . Observasi.
Melakukan persiapan yang matang adalah hal yang memang harus dilakukan untuk mendapatkan foto sunset yang optimal. Tentukan lokasinya, pilih dari angle atau sudut mana anda akan memotret sesuai kondisi lokasi, jam berapa sunset akan terjadi di lokasi yang anda pilih sebab beda lokasi beda pula waktu sunsetnya. Minimal anda sudah mengalami satu sore di lokasi sebelum kembali keesokan harinya untuk memotret.

2 . Gunakan fokus manual.
Biasanya saya menggunakan ruang tajam yang seluas-luasnya atau fokus pada obyek yang paling jauh dari kamera agar cakupan fokusnya menyeluruh pada satu frame foto.

3 . Mengukur cahaya.
Arahkan titik fokus kamera anda dan ukur eksposur yang tepat ke tempat di sekitar matahari dan jangan langsung di mataharinya. Kunci dieksposur tersebut, atur komposisi, lalu jepret. Kalau menurut pengalaman saya mengukur langsung di matahari, eksposurnya saya buat under 1 sampai 2 stop.

4 . Gunakan tripod.
Kita tidak ingin hasil foto yang sudah kita persiapkan dengan matang jadi buram atau kabur hasilnya hanya karena kita malas membawa membawa tripod,bukan?

5 . Membuat siluet.
Jangan hanya terpaku pada pemandangan langit sunset saja, manfaatkan elemen-elemen yang ada di sekitar lokasi untuk membuat siluet, agar foto anda dapat lebih bercerita. Ranting kering dari sebuah pohon, perahu nelayan, monumen, orang-orang yang beraktifitas dan lain-lain.

6 . Gunakan lampu kilat.
Lampu kilat ini berguna jika kita ingin menerangi obyek yang kita foto sebagai foreground yang dilatari dengan langit senja, karena jika tidak begitu obyek foto kita akan menjadi siluet.

7 . Siapkan diri anda untuk hal terburuk.
Pernah ketika saya memotret pasangan prewedding di pulau Bidadari, sunset yang kita tunggu tidak muncul karena langit berawan. Padahal foto prewed dengan latar belakang langit sunset biasanya menjadi golden momen yang kerap dinantikan. Ada rasa kecewa, tapi mau gimana lagi tentunya kita tidak bisa mengubah kehendak alam.

Teorinya sudah dikemukakan, sekarang tinggal kita praktekkan.
Selamat memotret dan salam jepret!

Rabu, 02 Februari 2011

Memotret sunset merupakan salah satu 'foto wajib' yang harus dipelajari dan dilakukan oleh anda yang sedang serius mempelajari fotografi. Jika anda sudah dapat memotret suasana sunset dengan baik setidaknya ada kepuasan tersendiri sudah dapat melampaui 'tahapan wajib' dalam pelajaran fotografi dasar.

Silahkan mencoba tips berikut ini agar hasil foto sunset anda mudah-mudahan bisa lebih baik :

1 . Observasi.
Melakukan persiapan yang matang adalah hal yang memang harus dilakukan untuk mendapatkan foto sunset yang optimal. Tentukan lokasinya, pilih dari angle atau sudut mana anda akan memotret sesuai kondisi lokasi, jam berapa sunset akan terjadi di lokasi yang anda pilih sebab beda lokasi beda pula waktu sunsetnya. Minimal anda sudah mengalami satu sore di lokasi sebelum kembali keesokan harinya untuk memotret.

2 . Gunakan fokus manual.
Biasanya saya menggunakan ruang tajam yang seluas-luasnya atau fokus pada obyek yang paling jauh dari kamera agar cakupan fokusnya menyeluruh pada satu frame foto.

3 . Mengukur cahaya.
Arahkan titik fokus kamera anda dan ukur eksposur yang tepat ke tempat di sekitar matahari dan jangan langsung di mataharinya. Kunci dieksposur tersebut, atur komposisi, lalu jepret. Kalau menurut pengalaman saya mengukur langsung di matahari, eksposurnya saya buat under 1 sampai 2 stop.

4 . Gunakan tripod.
Kita tidak ingin hasil foto yang sudah kita persiapkan dengan matang jadi buram atau kabur hasilnya hanya karena kita malas membawa membawa tripod,bukan?

5 . Membuat siluet.
Jangan hanya terpaku pada pemandangan langit sunset saja, manfaatkan elemen-elemen yang ada di sekitar lokasi untuk membuat siluet, agar foto anda dapat lebih bercerita. Ranting kering dari sebuah pohon, perahu nelayan, monumen, orang-orang yang beraktifitas dan lain-lain.

6 . Gunakan lampu kilat.
Lampu kilat ini berguna jika kita ingin menerangi obyek yang kita foto sebagai foreground yang dilatari dengan langit senja, karena jika tidak begitu obyek foto kita akan menjadi siluet.

7 . Siapkan diri anda untuk hal terburuk.
Pernah ketika saya memotret pasangan prewedding di pulau Bidadari, sunset yang kita tunggu tidak muncul karena langit berawan. Padahal foto prewed dengan latar belakang langit sunset biasanya menjadi golden momen yang kerap dinantikan. Ada rasa kecewa, tapi mau gimana lagi tentunya kita tidak bisa mengubah kehendak alam.

Teorinya sudah dikemukakan, sekarang tinggal kita praktekkan.
Selamat memotret dan salam jepret!

Sabtu, 01 Januari 2011

Tips Memotret Di Malam Hari

                                           TIPS MEMOTRET DI MALAM HARI

Diantara kita mesti banyak yang sering mengalami kesulitan saat memotret di malam hari atau kekurangan cahaya agar menghasilkan gambar dengan kualitas yang baik meski sekarang telah banyak kamera digital berkualitas dan kamera yang dikhususkan untuk ruang gelap. Ada beberapa hal yang perlu diperhatiin saat memotret di malam hari, yaitu :



1.Timing
 Jika kalian harus memotret di malam hari, ada baiknya kalo dilakukan pada waktu sesaat setelah matahari terbenam. Mengapa ?? karena pada saat ini, langit masih menyimpan pendaran cahaya yang cukup bagus. Ini akan berguna jika anda ingin menambah tekstur cahaya di foto kalian. Pertimbangkan juga pada saat bulan purnama. Dengan mengatur kecepatan rana yang tepat, kalian akan bisa menghasilkan foto bernuansa malam dengan kualitas yang indah.

2.Peralatan
Gunakan properti, seperti tripod. Jika memang tak mampu untuk membeli sebuah tripod, ada pertimbangan untuk menggunakan properti yang bisa ditemui di kehidupan sehari hari seperti meja dan beberapa benda lainnya yang memiliki ketahanan yang kokoh/ tidak mudah goyah.

3.Cuaca
Akan lebih baik jika kita memeriksa prakiraan cuaca agar bisa menghindari saat kita mengambil gambar tiba-tiba hujan turun dengan tak diharapkan, biarpun badai, petir dan awan cerah akan membuat subyek terlihat lebih keren tapi kita sendiri tak mau terkena sambaran petir kan ?? ^^. Set kecepatan rana pada B-Shutter speed atau shutter held open. Artinya shutter akan dipertahankan membuka selama waktu exposure hingga 1 detik. Disarankan juga untuk kalian agar membawa fixed local lens dengan kisaran dari 28 mm – 135 minimum. Dengan kamera terpasang ke tripod, atur juga ISO pada kualitas rendah (100 atau 200). Masih berhubungan dengan cuaca, perhatikan pula kondisi sekitar kalian. Hindari posisi di bawah pohon yang berpotensi roboh atau air hujan yang tiba-tiba serta angin.

4.Flash
Hindari penggunaan flash disisni !! Kalian dapat melakukannya dengan mudah jika membawa tripod atau jika kalian memiliki pasokan cahaya yang yang cukup untuk memfoto tanpa bantuan flash. Cahaya flash ini membuat subyek kalian terlihat tidak nyata, dan flash memantul dari jendela atau cermin yang masih dapat dilihat bahkan jika mereka jauh dari belakang.

5.Exposure dan Aperture 
Gunakanlah kecepatan shutter yang lamban untuk memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk untuk foto kalian. Secara umum, kalau kalian ingin exposure baik dari setengah detik atau lebih, tapi sebenarnya akan lebih baik jika memilih dengan exposure dua atau tiga detik. Sedangkan aperture, dengan lebih lamanya exposure, kalian harus menggunakan aperture yang lebih kecil untuk menghindari over exposing dari lampu stasioner dalam gambar. Sebaliknya, jika kalian memfoto dengan kecepatan shutter yang singkat, gunakan aperture yang lebih besar untuk menghindari noise dalam foto kalian nantinya.

6.ISO 
Secara umum, kalian mesti ingin kan menggunakan nomor ISO yang lebih tinggi untuk mengimbangi kekurangan cahaya pada gambar. Tetapi harus diingat, cek terus menerus hasil jepretan kalian, apakah ada tekstur kasar atau grainy di sana.

7.Matikan Fitur Anti-shake
Karena sebelumnya saya sudah menyarankan menggunakan tripod, maka fungsi anti-shake bisa dinonaktifkan saja. Kenapa ?? karena jika kamera sudah stabil, maka fungsi ini malah akan memberikan efek goyang yang otomatis ketika fungsi anti-shake ini berusaha melawan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

8.Perhatikan Keamanan
Inilah bagian terakhir tapi sangat, sangat penting untuk dilakukan ! Memotret diluar ruangan pada malam hari tentunya tidak aman daripada di siang hari atau pada saat didalam ruangan. Kalian harus hati-hati pada saat ada benda yang jatuh atau lebih jauh, amankanlah dari tangan tangan jahil. Membawa senter atau lampu penerangan dan asisten mungkin akan lebih baik. Anda akan lebih berkonsentrasi dalam berfotografi disaat asisten anda yang menjaga peralatan anda.

 
Hehehehehe ^_^
Naah sekian dulu tips fotografi kali ini.
Sebelumnya maaf kalau ada bahasa dan kata yang sulit dimengerti :D
Jangan lupa di comment ya.... 
Happy photography and enjoy it ^_^

FORUM PEJUANG FOTOGRAPHY